Kamis, 25 September 2008

Kolam Segaran, Trowulan, Mojokerto



Mungkin nama ini sedikit asing bagi telinga anak muda yang hanya mengenal kebesaran Majapahit dari kisah-kisah dan buku sejarah di sekolah. Padahal kalau saja kita tahu bahwa sebagian besar wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Indonesia ini adalah bekas wilayah kekuasaaan kerajaan ini. Itulah kenapa Majapahit disebut juga sebagai Kerajaan Nusantara II, setelah Sriwijaya yang terletak di Pulau Sumatera. Sebenarnya saya yang bukan ahli sejarah ataupun guru sejarah ini tidak pernah habis kagum dengan cara Majapahit membangun dirinya menjadi negara yang begitu besar. Karena kalau ditilik dari lokasinya yang terletak di tengah bagian Timur Pulau Jawa dan agak jauh dari laut, sangatlah kecil kemungkinan menjadi negara penguasa lautan dan menguasai begitu besar wilayah di Asia Tenggara, karena seharusnya negara ini sumber mata pencaharian utama penduduknya adalah agraris, dan biasanya negara dengan basic Agraris agak sulit melakukan ekspansi karena aksesnya yang terbatas. tapi tidak dengan Majapahit. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di Semenanjung Malaya, Borneo, Sumatra, Bali, dan Filipina. Padahal jika ditilik dari sumber sejarahnya tidaklah seakurat atu selengkap Mataram Kuno misalnya. Trowulan yang diduga sebagai pusat pemerintahan Majapahit pun hanya meninggalkan candi-candi kecil yang keberadaannya tidak setenar candi-candi lain seperti Borobudur dan Prambanan peninggalan kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Balik ke topik Kolam Segaran. Kolam segaran merupakan bangunan kolam kuno terbesar yg pernah ditinggalkan kerajaan Majapahit(nurut aq loooo...). Menurut cerita, kolam ini digunakan untuk rekreasi dan menjamu tamu-tamu Kerajaan Majapahit. Orang yang pertama kali menemukan kolam ini adalah Ir. Henry Maclain Pont pada tahun 1926. Bentuk denah kolam empat persegi panjang berukuran panjang 375 m dan lebar 125 m. Dinding kolam setinggi 3,16 m, sementara lebarnya 1,6 m. Lokasinya berada di Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan.

Nah yang menarik ini nih, konon untuk menunjukkan kekayaan Majapahit, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, ketika Majapahit mengadakan pesta besar karena kedatangan duta dari Tiongkok, angkatan perang negeri Tartar. Raja menyuguhkan hidangan dengan perkakas dari emas, mulai nampan, piring sampai sendok maksudnya sih upaya para tamu bisa menilai Majapahit memang negara besar yang patut dihormati. Setelah pesta usai, sebelum para tamu pulang, Hayam Wuruk ingin memperlihatkan kekayaan kerajaan dengan membuang semua perkakas dari emas itu ke Kolam Segaran, tempat dimana pesta itu dilangsungkan. Biasa membangun prestise kadang emang perlu sedikit sombong supaya negara lain respek and agak keder dengan negara kita(Bisa nggak ya kita sekarang gini?). Bisa jadi juga Kolam ini untuk ukuran jaman itu adalah kolam yang sangat luas sampai disebut segaran dari kata segara yang dalam bahasa Jawa artinya laut. Jadi mungkin maksudnya istilah ini maksudnya adalah kolam yang begitu luasnya sekan seluas laut.
Tapi yang paling penting dari itu semua buat saya sih adalah sebuah warung yang ada di depan kolam ini yang menjual hidangan tradisional sambel ikan wader. Begitu terkenalnya warung kecil ini ampe kita musti pergi ke sana sebelum jam 3 sore, karena udah pasti gak kebagian. Sambil jalan-jalan mengisi perut n melihat peninggalan besar budaya nenek moyang kita.

Tidak ada komentar: